Sabtu, Juni 14, 2025

Indonesia keluar dari Middle Income Trap?

 




Melalui peningkatan produktivitas, diharapkan ekonomi dapat tumbuh rata-rata sebesar 6,0-7,0 persen per tahun agar Indonesia dapat keluar dari MIT sebelum Tahun 2045. Untuk mencapai pertumbuhan tinggi yang inklusif dan berkelanjutan, transformasi ekonomi difokuskan pada peningkatan produktivitas dan inovasi di sektor-sektor produktif prioritas. Perekonomian akan beralih dari berbasis keunggulan komparatif menuju keunggulan kompetitif, dari kegiatan ekonomi ekstraksi menuju kepada kegiatan ekonomi bernilai tambah (value creation), serta mengubah ekonomi berbasis buruh murah dan keterampilan rendah (prespiration) menjadi mengandalkan pengetahuan, inovasi, dan keterampilan tinggi (aspiration).


Dalam transformasi ekonomi terdapat sasaran besar yang harus dicapai oleh Indonesia dalam rangka mengejar ketertinggalan untuk menjadi negara maju berpendapatan tinggi melalui 

(i) pencapaian pertumbuhan ekonomi berkelanjutan rata-rata sebesar 6,0-7,0 persen, 

(ii) menciptakan Middle-Class Income menjadi 80,0 persen, dan 

(iii) melakukan transisi energi dengan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 70,0 persen pada Tahun 2045 (skenario optimis).




Sumber: 

Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025-2045

Upper Middle Income Countries 2023

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_GNI_(nominal)_per_capita

Minggu, Mei 25, 2025

Pembiayaan Defisit APBN 2025


        Ini defisit anggarannya --> Rp. 616,2 Triliun (APBN 2025)
        
        Bagaimana cara menutupnya?




    PEMBERIAN PINJAMAN

  • Pada tahun 2025 hanya terdapat satu pemberian  Penerusan Pinjaman yang bersumber dari pinjaman JICA dengan No. Loan ID IP-585  kepada Pemprov DKI Jakarta untuk Proyek  MRT yang masih dalam tahap penarikan  pinjaman. Pemberian pinjaman kepada Pemprov  DKI Jakarta untuk pembangunan Proyek MRT  Jakarta Fase 2 yang membentang sepanjang  sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran  HI hingga Ancol Barat, melanjutkan koridor  utara-selatan Fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan  Bundaran HI, dengan nilai usulan alokasi  sebesar Rp4.536,0 miliar di tahun 2025 
  • Disamping penyediaan infrastruktur  transportasi massal, Program Pemberian  Pinjaman turut serta mendukung penyediaan  infrastruktur di bidang kesehatan melalui  penyaluran pinjaman Korean Gov. untuk  proyek Construction of Hajj General Hospital Medan  to International Standard dengan plafon pinjaman US$66,7 juta dan direncanakan mulai disalurkan  di tahun 2025. Saat ini pinjaman tersebut tengah  menunggu penerbitan Surat Rekomendasi  Penerusan Pinjaman dari Kementerian Dalam  Negeri.

Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2025

Pos2025
 Triliun Rupiah 
A. Pendapatan Negara                3,005,128 
I. Penerimaan Dalam Negeri                3,004,547 
1. Penerimaan Perpajakan                2,490,912 
a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri                2,433,506 
i. Pendapatan Pajak Penghasilan                1,209,279 
ii. Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan PPnBM                   945,121 
iii. Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan                     27,112 
iv. Pendapatan BPHTB                             -   
v. Pendapatan Pajak lainnya                       7,796 
vi. Pendapatan Cukai                   244,198 
b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional                     57,406 
i. Bea Masuk                     52,935 
ii. Bea Keluar                       4,471 
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak                   513,635 
a. Penerimaan SDA                   217,964 
i. Penerimaan SDA Migas                   120,993 
a) Pendapatan Minyak bumi                     89,032 
b) Pendapatan Gas alam                     31,961 
ii. Penerimaan SDA NonMigas                     96,971 
a) Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batubara                     87,482 
b) Pendapatan Kehutanan                       5,672 
c) Pendapatan Perikanan                       1,628 
d) Pendapatan Pertambangan Panas Bumi                       2,190 
b. Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan                     90,000 
c. Pendapatan PNBP Lainnya                   127,741 
d. Pendapatan Badan Layanan Umum                     77,929 
e. Surplus Bank Indonesia                             -   
II. Penerimaan Hibah                          581 
B. Belanja Negara                3,621,314 
I. Belanja Pemerintah Pusat                2,701,442 
1. Belanja Pegawai                   521,451 
2. Belanja Barang                   486,852 
3. Belanja Modal                   234,110 
4. Subsidi                   307,932 
i. Subsidi Energi                   203,412 
ii. Subsidi Non Energi                   104,520 
5. Belanja Hibah                          203 
6. Bantuan Sosial                   140,059 
7. Belanja Lain-lain                   457,980 
II. Transfer Ke Daerah                   919,872 
a. Dana Bagi Hasil                   192,282 
b. Dana Alokasi Umum                   446,634 
c. Dana Alokasi Khusus                   185,241 
d. Dana Otonomi Khusus                     20,516 
e. Dana Keistimewaan D.I.Y                       1,200 
f. Dana Desa                     71,000 
g. Insentif Fiskal                       6,000 
C. Keseimbangan Primer                    (63,332)
D. Surplus/Defisit Anggaran (A - B)                  (616,186)
E. Pembiayaan Anggaran                   616,186 
Pembayaran Bunga Utang                  552,854 
Terhadap Total Anggaran15.27%

*Data dalam Miliar Rupiah, bukan dalam Triliun Rupiah

Senin, Mei 12, 2025

Distribusi Simpanan menurut LPS Per Desember 2024

POSISI DESEMBER 2024

Distribusi Rekening Simpanan (Rekening)



Distribusi Nominal Simpanan (Triliun Rp.)
12,5% - 20,4%- 67,1%

================================================================

KONDISI 10 TAHUN SEBELUMNYA

Distribusi Rekening Simpanan (Rekening)


Distribusi Nominal Simpanan (Triliun Rp.)

14,8% - 22,4%- 62,8%

Kamis, Mei 08, 2025

Data Operasi Moneter

 

        Net Posisi Operasi Moneter Bank Indonesia

        



Repo : Ekspansi --> BI menjual SUN dan memberikan bunga pada perbankan, untuk Bank Indonesia beli kembali

(Repo>BI Rate --> Ekses likuiditas) - SUN nya BI diberikan ke bank, bank memberikan uang 

SRBI : Absorbsi Rupiah (dari Deposit on call dengan bunga diatas SBN) (Berbasis pasiva, menerbitkan hutang untuk dapat aset)

Reserve Repo SBN : Absorbsi (Perbankan serahkan surat utang ke BI dapat uang, kemudian 7 hari dikembalikan dapat diskonto (Operasi Aset buat BI, memegang SBN dari bank)

Deposito Facility    : Absorbsi 

Keynesian ---> suku bunga. ---> Inflasi tidak boleh lebih tinggi dari suku bunga bank 

Milton Friedman (Monetaris) --> Utilisasi pasar keuangan --->  Efektif rate tidak terjadi ketika peningkatan suku bunga sudah tidak berpengaruh pada memegang tabungan, karena daya beli lemah, konversi ke sektor riil.  Indonesia M1 naik tetapi pertumbuhan pajak tidak searah, tidak punya mandat employment, perlu reformasi Loi IMF, saham sebagai underlying untuk volalitas nilai tukar, nilai tukar sebagai acuan impor energi dan pangan.   

Selasa, April 29, 2025

Perguruan Tinggi Negeri PTN BH, dan yang belum PTN BH

Berikut daftar kampus yang telah resmi statusnya menjadi PTN-BH 2025 (22)

  1. Universitas Indonesia (UI)
  2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
  3. Institut Pertanian Bogor (IPB)
  4. Universitas Gadjah Mada (UGM)
  5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  6. Universitas Padjadjaran (Unpad)
  7. Universitas Diponegoro (Undip)
  8. Universitas Airlangga (Unair)
  9. Universitas Brawijaya (UB)
  10. Universitas Sumatera Utara (USU)
  11. Universitas Hasanuddin (Unhas)
  12. Universitas Sebelas Maret (UNS)
  13. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
  14. Universitas Negeri Malang (UM)
  15. Universitas Andalas (Unand)
  16. Universitas Negeri Padang (UNP)
  17. Universitas Negeri Semarang (Unnes)
  18. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
  19. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
  20. Universitas Terbuka (UT)
  21. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
  22. Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)


Berikut PTN yang belum PTNBH (54)


      Universitas Udayana (BALI)

      Universitas Pendidikan Ganesha (BALI)

      Universitas Jember (JAWA TIMUR)

      Universitas Lambung Mangkurat (KALIMANTAN SELATAN)

      Universitas Sriwijaya (SUMATERA SELATAN)

      Universitas Negeri Jakarta (DKI JAKARTA)

      Universitas Tadulako (SULAWESI TENGAH)

      UPN Veteran Jawa Timur (JAWA TIMUR)

      Universitas Negeri Gorontalo (GORONTALO)

      Universitas Tanjungpura (KALIMANTAN BARAT)

      Universitas Mataram (NUSA TENGGARA BARAT)

      Universitas Mulawarman (KALIMANTAN TIMUR)

      Universitas Jenderal Soedirman (JAWA TENGAH)

      Universitas Jambi (JAMBI)

      Universitas Negeri Makassar (SULAWESI SELATAN)

      Universitas Riau (RIAU)

      Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (BANTEN)

      UPN Veteran Jakarta (DKI JAKARTA)

      Universitas Bengkulu (BENGKULU)

      Universitas Siliwangi (JAWA BARAT)

      UPN Veteran Yogyakarta (D.I. YOGYAKARTA)

      Universitas Pattimura (MALUKU)

      Universitas Singaperbangsa Karawang (JAWA BARAT)

      Universitas Nusa Cendana (NUSA TENGGARA TIMUR)

      Universitas Negeri Medan (SUMATERA UTARA)

      Universitas Papua (PAPUA BARAT)

      Universitas Lampung (LAMPUNG)

      Universitas Teuku Umar (ACEH)

      Universitas Sam Ratulangi (SULAWESI UTARA)

      Universitas Malikussaleh (ACEH)

      Universitas Halu Oleo (SULAWESI TENGGARA)

      Universitas Negeri Manado (SULAWESI UTARA)

      Universitas Palangka Raya (KALIMANTAN TENGAH)

      Institut Teknologi Sumatera (LAMPUNG)

      ISI Denpasar (BALI)

      Universitas Bangka Belitung (BANGKA BELITUNG)

      Institut Teknologi Kalimantan (KALIMANTAN TIMUR)

      Universitas Borneo Tarakan (KALIMANTAN UTARA)

      Universitas Maritim Raja Ali Haji (KEPULAUAN RIAU)

      Universitas Trunojoyo (JAWA TIMUR)

      Universitas Musamus Merauke (PAPUA)

      Universitas Cenderawasih (PAPUA)

      Universitas Samudra (ACEH)

      Universitas Khairun (MALUKU UTARA)

      ISI Yogyakarta (D.I. YOGYAKARTA)

      Universitas Tidar (JAWA TENGAH)

      ISI Surakarta (JAWA TENGAH)

      Universitas Sembilanbelas November Kolaka (SULAWESI TENGGARA)

      ISBI Bandung (JAWA BARAT)

      Universitas Timor (NUSA TENGGARA TIMUR)

      ISI Padang Panjang (SUMATERA BARAT)

      Universitas Sulawesi Barat (SULAWESI BARAT)

      IT BJ Habibie (SULAWESI SELATAN)

      ISBI Tanah Papua (PAPUA)

      ISBI Aceh (ACEH)

Sumber: https://sinta.kemdikbud.go.id/ptnbhanalytics/v2